Siklus Birahi Kambing Etawa
Dalam usaha beternak kambing etawa kita sebagai peternak harus memahami siklus birahi kambing etawa betina, sebab jikala kita ingin berhasil dalam memproduksi ternak kita memang harus mengenali siklus masa birahi kambing etawa, karena beternak kambing etawa memang membutuhkan pemahaman yang berbeda dalam memelihara tentu juga dalam hal mengawinkannya.
Para peternak kambing etawa memang tidak mencampur kambing betina dengan kambing jantan dalam keseharianya, mereka bersama namun terpisah oleh sekat kandang, yang hal ini agar terjaga kondisi siklus perkawinan kambing dengan baik .
Setiap kambing etawa betina yang sudah dewasa biasanya memiliki siklus birahi yang kemudian akan dilanjutkan dengan proses keluarnya sel telur untuk dibuahi.
Secara teori kambing etawa sebenarnya sudah dianggap dewasa atau berkembang menjadi bakal induk dewasa setelah mengalami siklus birahi pertama yang biasanya dapat terlihat dari umur 8 sampai 12 bulan .
Pada umumnya kambing etawa memiliki masa waktu birahi berkisar antara 24 hingga 48 jam dan memiliki satu siklus yang berumur sekitar 18 hingga 25 hari dalam sekali siklusnya.
Sedangkan cirri umum secara fisik yang dapat kita kenali dalam kasat mata ketika kambing etawa mengalami birahi bisa kita lihat sebagai berikut :
- Kambing Etawa betina terlihat kurang nafsu makan
- Kambing betina terlihat gelisah dan sering mengembik
- Alat Kelamin luar terlihat basah mengeluarkan lender, terlihat memerah dan membengkak
- Kambing betina terlihat sering mengibaskan ekornya dan menggosokkan badanya mengelilingi kandang
- Tidak Menghindar ketika dinaiki oleh kambing jantan
Apabila tanda tanda fisik yang terlihat itu sudah jelas maka sebaiknya segera mengawinkan kambing betina tersebut, namun sebaiknya dilakukan jeda waktu dari awal terlihatnya sekitar 8 jam hingga 12 jam, apabila terlihat tanda tandanya sore maka kawinkan kambing tersebut pada ke esokan harinya, hal ini bertujuan agar sel telur yang ada pada kambing etawa betina benar benar matang dan siap untuk dibuahi.
Belajar dari beberapa petani yang berada di sekitar wilayah Desa Donorejo, Kec Kaligesing, Kab Purworejo saya mengumpulkan beberapa pengalaman yang akhirnya dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat keberhasilan yang tinggi dalam mengawinkan kambing biasanya dilakukan 8 hingga 12 jam sejak tanda tanda siklus terlihat.
Sedangkan cara mengawinkan kambing etawa biasanya dengan dilakukan pencampuran dengan pejantan selama beberapa jam hingga terjadinya perkawinan tersebut (umumnya peternak menunggui saat terjadinya perkawinan)
Menurut teori kambing etawa sebenarnya boleh dikawinkan semenjak siklus pertama birahi namun untuk mendapatkan hasil keturunan kambing etawa yang baik dan mengembangkan induk sampai benar benar dewasa biasanya peternak akan menunda perkawinan sampai beberapa kali siklus atau di tunda hingga umur 3 atu 4 bulan setelah birahi pertama terlihat (berkisar 12 hingga 14 bulan).
Peternak yang teliti biasanya akan mebuat tanggal atau menandai sejak siklus birahi betina hingga menjelang betina benar benar dewasa dan siap untuk dikawinkan agar dapat mengenali pada masa birahi berikutnya dan biasanya kambing betina yang terhitung mendekati siklus birahi akan diberikan makanan (konsentrat) yang mengandung protein serta gisi yang lebih baik dari biasanya, hal ini bertujuan agar memperkecil kemungkinan gagal kawin yang berarti harus menunggu 21 hari lagi untuk siklus berikutnya.
Nah selamat mencoba beternak kambing etawa.
Jaah.. dadi kelingan jaman dhisik isih ngingu wedhus ….
la kalau ciri2 kambing yg “majir” itu gimana kang?
oh yes oh no oh god fu** me… ohhh
hoalahh… judule mbok diganti. aku dadi isin karo cah putri pengurus pondok pas ngeklik blog mas totok. lagi presentasi pake LCD sisan (doh) (doh) :’)
Endar ternyata seneng karo wedhus………….
Wah, ganti theme. Keren neh… Makin banyak kemajuannya kang… 😀
(doh) Eling sopo yooo…. *ngelirik Senoaji* (Imao)
byuh… siklus lanjutan download film parno to iki? (lmao)
WELEH…ADA SIKLUSNYA TERNYATA TO KANG…..
untung gak usah pake KUA segala, bisa tobat…
¨Tidak Menghindar ketika di naiki oleh kambing jantan…¨ hahaha…
asem ik, begitu nge-klik blog ini disuguhi ‘SIKLUS BIRAHI…’
setuju sama mas Antok, aku juga ‘terkesan’, pas baca ‘Tidak Menghindar ketika di naiki oleh kambing jantan’. huahahahaha…
ha ha ha sekandal kambing etawa pakar telematika sudah tau belum nie kalau made in Kaligesing
sukses untuk kambing etawanya kang! mudah-mudahan berkah bagi lingkungan sekitar. AMin
Cocok sekali mas. . .
aku pengen tahu kalau kambing berfanak ada berapa ekor anaknya ?
Assalamu’alaikum mo nanya nih? kambing etawa tu satu jenis aja atau banyak jenisnya? soalnya aku kayaknya tertarik juga ama bisnis ini.
salam kenal. assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuuh………’
[…] Mengawinkan Kambing etawa memang harus di ketahui dari siklus birahi dari bakal induk kambing etawa yang memiliki ciri yang berbeda beda tergantung dari ciri dasar bawaan dari kambing,walaupun secara garis besar tetap mudah untuk di pelajari. ( untuk mengetahui siklus birahi silahkan klik di sini ) […]
Mbok tulisane sing rada dawa ta. Men jelas lan gamblang, Kang. Piye iki. Jane aku ya pengen ngingu wedhus je.
Boss Totok yth,
Perkawinan atau mengawinkan Kambing saya anggap salah satu bidang yang memang harus di kuasai oleh peternak Kambing, jadi marilah kita lihat masalah ini dari sudut “teknik” beternak. Kalau tidak begitu maka bisa di tafsirkan sebagai sesuatu yang kurang senonoh dan macam2 lainnya.
Masalahnya begini Boss:
Pengalaman yang akan saya sampaikan ini adalah untuk yang pertamakalinya dalam urusan mengawinkan hewan ternak yang kita pelihara. Dimana dalam proses mengawinkan Kambing – saya melihat/ dapati, alat kelamin kambing jantannya “Berdara-darah”, dimana pendarahan tsb tidaklah sedikit, tapi cukup banyak tetesan darah yang saya lihat di sekitar areal perkawinan.
Namun hal tsb tidak sama sekali mengurungkan atau mengurangi minat Pejantan tsb untuk mengawini betina yang di pasangkan dengannya.
Proses perkawinan ahirnya saya batalkan/brake off – karena saya nggak tega melihat banyaknya darah yang keluar dari alat kelamin si pejantan.
Kenapa sampai bisa terjadi begitu, saya masih menduga-duga, karena setelah saya periksa alat kelamin si Betina – nampaknya normal-normal aja Boss.
Mohon pencerahannya Boss.
Terimakasih dan salam hormat
bolehkah kambing di beri minum setelah melahirkan?
oh boleh sekali induknya harus segera di beri minuman air putih dicampur garam sedikit