kambingetawa
Published On: Fri, Jun 5th, 2015

Peternakan Kambing Etawa Kaligesing

Snap_2015.06.03 10.20.05_001Berangkat dari kegelisahaan ibu kandung saya yang mengeluhkan keberadaan saya yang sering tidak di rumah bersama keluargaku, karena profesi pekerjaan saya sebagai karyawan sebuah kontraktor mekanikal dan elektrikal di Jakarta, saya mencoba menganalisa nasihat ibu dan lantas mencoba mencari solusi untuk mencari jalan hidup dengan beternak Kambing Ettawa yang memang sudah banyak di lakukan oleh masyarakat luas di wilayah Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing Purworejo.
Kambing Ettawa Kaligesing bukan sesuatu yang baru bagi kehidupan saya, karena sejak saya kecil di lingkungan saya lahir memang sudah sering bersinggungan dengan para peternak kambing etawa kaligesing ini.
kambing yang memiliki ciri khas dua warna hitam putih atau coklat putih ini memang memiliki banyak keistimewaan selain bagus secara bentuk, kambing etawa ini relatif cepat besar dan memiliki struktur tulang yang berperawakan besar, disamping keunggulan kwalitas susu kambing etawa yang memiliki butiran lemak lembut dan aman bagi bayi.
Selain di ternak sebagai penghasil daging dan susu kambing etawa yang memiliki kemolekan bentuk tubuhnya sering sebagai binatang kontes seni hoby, bentuk pejantan yang besar, telinga yang panjang terjuntai melipat rapi kedepan menjadikan bentuk kambing yang luwes untuk di pandang dari sisi seni dan hoby.
Tahun 2001 saya mulai melirik kambing etawa sebagai bentuk investasi tabungan untuk pendidikan anak saya yang baru lahir, meski dengan cara di plasmakan atau di gadung saya mulai membeli beberapa ekor untuk di titip ke peternak dengan sistem bagi hasil anakan.
Pada perkembangan berikutnya ternak saya mulai bertambah banyak seiring perjalanan waktu dan saya setiap tahun menyisihkan uang yang saya peroleh untuk menambah pembelian kambing dan di titipka ke beberapa peternak.
Hingga tahun 2006 terhitung saya memiliki kurang lebih 24 (dua puluh empat) ekor induk kambing etawa dalam perawatan para petani penggaduh dan saya mendapat hasil bagi dari setiap kelahiran anak kambing saya, jumlah ternak yang di sesuaikan dengan jumlah bulan dalam setahun di kalikan dua, jadi prediksi saya setiap bulan rata rata memiliki dua induk yang melahirkan cempe (anak kambing) yang rata rata setiap kambing melahirkan dua anak dalam sekali melahirkan, jadi ketika dua induk melahirkan dalam setiap bulanya memiliki empat anak dan Saya mendapatkan dua ekor cempe dalam pembagian hasilnya.
saat saya harus mengedepankan nasihat ibu saya dan menimbang keutamaan yang saya dapat saya kemudian mulai berhitung dengan keberadaan ternak kambing agar saya tetap bisa memiliki penghasilan meski saya tak lagi bekerja di jakarta.
BERSAMBUNG KE POSTING BERIKUTNYA

sumber foto Kompas

About the Author

Displaying 5 Comments
Have Your Say
  1. Atas segala postingan mas Totok melalui media website seblumnya terima kasih banyak, yang awalnya mungkin hanya sebuah pertemuan silaturrahmi dalam rangka mencari referensi dalam sebuah agenda dinas tapi kali ini pendiri Gunung Kelir Cipta Mandiri bisa berkunjung ke Provinsi Gorontalo dengan hasil kemandiriannya, membuat saya untuk menjejaki lebih dalam lagi, sukses untuk mas totok….!”cerita anda mengindikasikan bahwa ruang aktivitas mengejar dollar bukan hanya di kota Metropolitan tetapi di desapun adalah tempatnya dollar dan kemauan kerja keras kata kuncinya”

  2. Husnul Maab says:

    trims mantap budidaya kambing semoga lebih maju dan barhasil sangat berminat

  3. ariefsigli says:

    wow sampai masuk koran, keren… lanjutkan.

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

Anak Gembala