Membuat Pakan Silase
Biaya pakan dalam peternakan menempati porsi terbesar hingga 70%-80% dari total biaya oprasional dalam peternakan, jumlah pakan juga merupakan kendala yang susah saat kita hendak menambah kapasitas jumlah ternak yang kita miliki, terlebih di indonesia memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan.
Indonesia yang memiliki dua musim tersebut kadang membuat kita kelimpungan mengatasi ketersediaan pakan untuk ternak kita,yang sering terjadi di masyarakat saat musim penghujan ternak menjadi mahal karena hampir semua petani ternak akan menambah kapasitas jumlah ternaknya, karena ketersediaan pakan yang melimpah, namun ironisnya saat kemarau datang peternak ramai ramai menjual ternaknya karena minimnya pakan hijauan dan hal tersebut mengakibatkan murahnya harga ternak.
Jika kita kreatif sebenarnya pakan untuk ternak ini sangatlah melimpah banyak sekali limbah pertanian dan limbah makanan olahan yang bisa kita gunakan untuk menjamin ketersediaan dan keberlangsungan kehidupan ternak kita.
Hal tersebut adalah yang dialami peternakan kambing etawa atau kambing kaligesing di Gunungkelir Cipta Mandiri yang kemudian berinisiatif membuat pakan silase didampingi oleh Drh Amad Kosim dari Dinas Pertanian peternakan Kelautan dan Perikanan Kab Purworejo untuk membuat dan menguji kelayakan pada ternak di Gunungkelir farm.
Saat kita mampu mengatasi ketersediaan pakan serta mereduksi biaya pakan maka dengan sendirinya keuntungan bisnis peternakan akan tetap terjaga dan menunjukan peningkatan.
Tehnologi pengolahan pakan itu sangatlah banyak seperti, Pembuatan Konsentrat dari limbah, Pembuatan complet feed, Pembuatan Fermentasi, Pembuatan Silase dll.
Mari kita bahas dari yang paling sederhana adalah tehnologi pengawetan pakan yang paling sederhana untuk meratakan ketersediaan pakan sepanjang tahun, mengingat saat musim hujan pakan hijauan kita melimpah dan saat musim kemarau kita kekurangan pakan, hal tersebut akan kita atasi dengan pengawetan pakan sederhana dengan sistem SILASE.
Silase itu berbeda dengan Fermentasi karena sistem silase pakan yang akan kita awetkan tidak ditambah mikroba seperti fermentasi, pada perlakuan silase kita cukup menambahkan zat gula dan mengurangi kadar air dalam hijauan serta di simpan rapat hingga silase menjadi sempurna.
Berikut adalah cara silase sederhana yang sering kita lakukan untuk peternakan kami di gunungkelir cipta mandiri.
Pertama yang kita lakukan adalah mengumpulkan hijauan yang akan kita Silase semisal tebon jagung (pohon jagung) rumput gajah (king gress) Rumput odot, serta hijauan yang lain meskipun pada kebutuhan compled feed silase kita harus membagi jumlah prosentase masing masing bahan sesuai kandungan nutrisi yang terdapat pada hijauan tersebut.
Setelah rumput atau hijauan yang akan di silase terkumpul kemudian dicacah menjadi potongan potongan seukuran antara 3-5cm hal ini berfungsi agar rumput mudah ditata dan di padatkan.
Apabila rumput sangat basah biarkan layu karena syarat keberhasilan silase itu rumput memiliki kadar air sekitar 60% hal ini juga bisa disiasati dengan mencampur rumput dengan rumput kering atau bahan silase yang sudah kering.
Semprot rumput tersebut dengan air gula atau air yang sudah dicampur dengan tetes tebu untuk kebutuhan rumput per drum 120 liter kita gunakan air sekitar 5 liter yang sudah dicampur tetes tebu hingga manis atau dengan rincian bahan sebagai berikut :
- Rumput
- Bekatul/polar/bran/tepung singkong (onggok) yang mengandung karbohidrat sejumlah 4 %
- Tetes tebu atau molases sejumlah kurang lebih 2 % dari total jumlah rumput
cara pembuatan :
silahkan klik disini (untuk meneruskan membaca cara pembuatan silase)