kambingetawa
Published On: Wed, Jul 11th, 2012

Kesalahan Membeli Kambing Etawa

kambing kaligesingBeberapa saat saya mendapat keluhan sahabat yang beternak kambing etawa karena mengalami kesulitan menjual kambing etawa nya.

Setelah saya mencoba menawarkan untuk penjualan dia terheran kenapa kok berbeda dengan saat membeli, nah disini saya mulai menyelidik kemana dan pada siapa sahabat saya ini membeli kambing etawa, ternyata dia dengan jujur mengungkapkan sejarah awal beternak kambing etawa.

Sahabat saya ini pada awalnya melihat kontes kambing etawa kemudian mengenali salah satu peserta kontes, kemudian membeli salah satu pejantan kambing etawa yang konon ceritanya juga pernah menjadi juara, namun setelah ditelisik dikemudian hari semua yang di ceritakan pemiliknya adalah kebohongan saja.

Lantas sahabat saya sempat memperolokan peternakan kambing etawa, namun setelah disadari bahwa itu semua adalah kesalahan dia sendiri kenapa tak mempelajari secara umum dan keseluruhan, apalagi setelah berkunjung ke para petani dia sangat terkejut bahwa harga yang dia beli dengan harga di petani sangat berbeda jauh sekali.

Beternak kambing etawa memang harus memiliki dasar yang kuat dan secara logika, jika kita hanya sekedar mengikuti prestige atau gengsi mengikuti kontes perlombaan yah sudah barang tentu keuntungan nya hanya gengsi belaka, secara financial kita belum tentu mendapat hasil yang memuaskan.

Saya pribadi tidak menyarankan untuk mengikuti kontes kontes kambing etawa atau berburu kambing etawa untuk kontes saya lebih konsentrasi beternak kambing etawa itu untuk pembibitan dan pemerahan susu kambing etawa.

Mengikuti kontes kambing etawa atau memiliki kambing kebanggaan itu secara rupiah memang tidak masuk akal namun itu yang terjadi, sementara bagi peternak yang bertujuan mendapat penghasilan terus menerus lebih baik menomor duakan kontes kambing etawa, sebab hewan apapun jika sudah masuk kedalam ajang kontes harganya tidak realistis, sebagai contoh burung perkutut yang sekecil itu saja harganya mencapai milyaran sungguh di luar nalar.

Kesalahan pembelian yang mengakibatkan penyesalan itu biasanya disebabkan karena minimnya informasi harga dasar kambing etawa dan tidak ada pembelajaran awal beternak kambing etawa.

Ada beberapa orang yang beternak kambing etawa atau membeli kambing etawa sekedar terbawa issu yang menggiurkan dengan mengikuti kontes kemudian harga kambingnya akan melejit, hal itu sah sah saja dan memang banyak terjadi namun kita harus menyadari bahwa hal tersebut dikaitkan dengan keberuntungan seseorang yang tentu akan berbeda setiap orangnya.

Jika kita memiliki niat yang wajar serta memiliki dasar ilmu beternak kemudian management beternak yang baik tentu tidak akan merugi ditilik selama beberapa tahun saya beternak tidak pernah mengalami kerugian yang sangat berarti.

Setelah mempelajari harga pasar selama bertahun tahun kita bisa menentukan harga jual dan harga beli di pasar umum hal itu yang menjadikan kita tidak gegabah dalam membeli kambing etawa.

Di pasar hewan desa pandanrejo itu sudah sejak bertahun tahun terjadi transaksi jual beli kambing etawa yang juga sangat bervariatif tergantung keinginan dan arah mana kita beternak.

jadi kembali saya ingatkan kepada pembaca agar berhati hati untuk membeli ternak, lebih baik tentukan dulu kearah mana kita akan beternak jangan sampai anda menyesal mengeluarkan uang jutaan dan hanya mendapatkan penyesalan di kemudian hari .

salam sukses untuk peternak indonesia

About the Author

Displaying 2 Comments
Have Your Say
  1. sudy hartono says:

    tertarik beternak kambing ettawa,klo pulang insya allah mau lihat2 ke kaligesing

  2. […] saat saya membangun peternakan banyak sekali kendala yang saya hadapi dan saya temui , mulai dari kesalahan memilih bibit kambing ettawa seperti yang saya pernah tuliskan di sini….. menentukan desain kandang juga merupakan […]

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

Anak Gembala